Rabu, 03 Juli 2013

NYARIS KEHILANGAN BARANG BERHARGA



Di Bulan Mei-Juli,  cuaca dan iklim di Melbourne adalah “winter”.   Saya sebagai orangtua tak menyukai udara dingin.     Udara dingin bukanlah waktu yang tepat untuk datang ke Melbourne.  Sangat merepotkan untuk  memakai baju yang tebal.  Bagi orangtua seperti saya,  harus memakai tiga lapis tebalnya, longjohn, baju sweater,  mantel plus syaal.    Tidak enak untuk jalan-jalan  pada waktu winter.  Tidak dapat melihat keindahan wisata pantai,  kebun binatang, atau penguin.

Namun, ada hal yang penting  dan mendesak saya dan suami harus datang ke Melbourne.  Anak saya yang kuliah di Melbourne menghadapi kesulitan dengan personal komputer yang sering “hang” dan harus belajar singkat tentang kamera yang canggih dari ayahnya.

2 minggu sebelum rencana keberangkatan,  anak saya telah minta kepada kami untuk dibawakan  wajan kecil untuk penggoreng telor dan  kombinasi colokan listrik .   Disana harganya sangat mahal dan kualitasnya belum tentu baik karena sekarang Melbourne juga banyak mengimpor barang dari Cina.   Kami berbelanja  kedua barang itu langganan toko kami,   Ace Hardware Bintaro.    Setelah mendapatkan kedua barang itu, kami langsung menyimpan dalam koper.

Keberangkatan kami dengan Garuda pada malam hari itu sangat mengejutkan.  Ketika menunggu di ruang tunggu saya sempat bingung kenapa jumlah penumpang begitu sedikit. Apakah saya salah masuk ruang tunggu?   Petugas counter  meyakinkan saya bahwa benar tempat tunggunya.   Kekagetan saya ternyata terjawab. Memang benar penumpang  malam itu  hanya sekitar 30 orang.  Terlihat kosong , Airbus yang begitu besar, hanya terisi  30 penumpang.
  
Saya dan suami mendapat tempat duduk yang sangat sempit di tempat  dekat jendela.  Kesempatan yang baik saya gunakan untuk minta ijin kepada pramugari apakah boleh pindah tempat.  Setelah diijinkan, kami pindah ke tempat di tengah , lima seat dibuka menjadi satu , kami masing-masing dapat merebahkan diri untuk tidur. Alangkah enak dan nikmatnya dapat tidur terlentang.    Saking nikmatnya,  suami saya yang tidur dengan berubah-ubah posisi,  tidak merasa ketika dompetnya jatuh dari kantong celana jeannya.

Sesampai di bandara Melbourne, Tulamarine, kami mengambil taxi untuk segera menuju apartemen tempat kami akanmenginap.  Di tengah perjalanan, suami saya berteriak, “dompetku, dompetku”.  Ternyata dompetnya yang berisi dokumen berharga seperti, KTP, kartu kredit dan ATM serta uang  jatuh dan tertinggal di pesawat Garuda.  Panik, muka pucat dan kaget menyergap seluruh tubuhnya. Segera minta supir taxi untuk kembali ke bandara.    Beruntung supir taxi mau menunggu (seharusnya taxi tak boleh menunggu, dia harus minta ijin kepada petugas bandara). Kami harus berlari-lari mencari counter  “Lost and Claim Baggage”.  Tidak ada karena Garuda tak memilikinya.  Akhirnya setelah berlari dari satu ke counter lain, kami menemukannya. Kami diterima oleh petugas yang  sigap melayani.  Dia minta kami menuliskan laporan kehilangan.  Segera dia menghubungi rekannya di lapangan dengan walki talki.  Setelah pembicaraan, ternyata kami  harus pulang dulu.   Ketika tiba di depan apartemen, jarak antara bandara dengan apartemen sekitar 30 menit, kami mendapat telpon, bahwa dompet telah ditemukan.  Senang tetapi  masih was was apakah isi dompet utuh atau tidak.

Keesokan harinya kami harus datang ke bandara kembali.  Namun, kami tidak mendapat kesulitan untuk transportasi ke bandara . Dengan menumpang shuttle bus “Skybus”,  bersih dan nyaman serta waktu tempuh yang sangat tepat , 20 menit, kami tiba di bandara.  Setelah bertemu petugas, memverifikasi  paspor suami, petugas segera menyerahkan dompet. Ketika dibuka ternyata semuanya masih utuh.  Kami mengucapkan syukur.

Dari Bandara kami akan kembali ke City  dengan shuttle bus. Setelah  tiba di Central City, kami naik  train d jurusan  menuju ke  Glenferri.  Namun, karena anak saya berpisah dengan kami, kami hanya diberitahukan nomer  dari platform.    Ketika kereta tiba, kami segera masuk dan duduk dengan manisnya.   Tanpa sadar kami seharusnya turun di suatu tempat untuk ganti kereta yang menuju ke Glenferri , kami ternyata  ikut train yang salah sampai pemberhentian terakhir.  Setelah jauh,   kami  baru menyadari jika kami  salah menaiki train.  Terpaksa, kami harus melihat map dari jalur jalur train .   Kami harus cermat melihat dimana kami harus turun dan berganti dengan train.    Pengalamanan yang sangat berharga karena kami harus cermat dan  tahu jalur jalur dari train sesuai dengan perjalanan.
 

Perjalanan kali ini  ke Melbourne tanpa dapat jalan-jalan  ke tempat wisata, tetapi kami sangat merasakan banyak hal yang tak pernah kami alami sebelumnya, nyaris kehilangan, nyaris kesasar., kehilangan waktu yang sangat singkat. Akhirnya, kami boleh mengucapkan syukur perjalanan selamat dan dompet dapat kembali dengan selamat dan utuh.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Tulis:  "When Travelling Gone Wrong" yang diadakan oleh
Ace Hardware Indonesia:  Silahkan Klik :



Read More

Di Bulan Mei-Juli,  cuaca dan iklim di Melbourne adalah “winter”.   Saya sebagai orangtua tak menyukai udara dingin.     Udara dingin bukanlah waktu yang tepat untuk datang ke Melbourne.  Sangat merepotkan untuk  memakai baju yang tebal.  Bagi orangtua seperti saya,  harus memakai tiga lapis tebalnya, longjohn, baju sweater,  mantel plus syaal.    Tidak enak untuk jalan-jalan  pada waktu winter.  Tidak dapat melihat keindahan wisata pantai,  kebun binatang, atau penguin.

Namun, ada hal yang penting  dan mendesak saya dan suami harus datang ke Melbourne.  Anak saya yang kuliah di Melbourne menghadapi kesulitan dengan personal komputer yang sering “hang” dan harus belajar singkat tentang kamera yang canggih dari ayahnya.

2 minggu sebelum rencana keberangkatan,  anak saya telah minta kepada kami untuk dibawakan  wajan kecil untuk penggoreng telor dan  kombinasi colokan listrik .   Disana harganya sangat mahal dan kualitasnya belum tentu baik karena sekarang Melbourne juga banyak mengimpor barang dari Cina.   Kami berbelanja  kedua barang itu langganan toko kami,   Ace Hardware Bintaro.    Setelah mendapatkan kedua barang itu, kami langsung menyimpan dalam koper.

Keberangkatan kami dengan Garuda pada malam hari itu sangat mengejutkan.  Ketika menunggu di ruang tunggu saya sempat bingung kenapa jumlah penumpang begitu sedikit. Apakah saya salah masuk ruang tunggu?   Petugas counter  meyakinkan saya bahwa benar tempat tunggunya.   Kekagetan saya ternyata terjawab. Memang benar penumpang  malam itu  hanya sekitar 30 orang.  Terlihat kosong , Airbus yang begitu besar, hanya terisi  30 penumpang.
  
Saya dan suami mendapat tempat duduk yang sangat sempit di tempat  dekat jendela.  Kesempatan yang baik saya gunakan untuk minta ijin kepada pramugari apakah boleh pindah tempat.  Setelah diijinkan, kami pindah ke tempat di tengah , lima seat dibuka menjadi satu , kami masing-masing dapat merebahkan diri untuk tidur. Alangkah enak dan nikmatnya dapat tidur terlentang.    Saking nikmatnya,  suami saya yang tidur dengan berubah-ubah posisi,  tidak merasa ketika dompetnya jatuh dari kantong celana jeannya.

Sesampai di bandara Melbourne, Tulamarine, kami mengambil taxi untuk segera menuju apartemen tempat kami akanmenginap.  Di tengah perjalanan, suami saya berteriak, “dompetku, dompetku”.  Ternyata dompetnya yang berisi dokumen berharga seperti, KTP, kartu kredit dan ATM serta uang  jatuh dan tertinggal di pesawat Garuda.  Panik, muka pucat dan kaget menyergap seluruh tubuhnya. Segera minta supir taxi untuk kembali ke bandara.    Beruntung supir taxi mau menunggu (seharusnya taxi tak boleh menunggu, dia harus minta ijin kepada petugas bandara). Kami harus berlari-lari mencari counter  “Lost and Claim Baggage”.  Tidak ada karena Garuda tak memilikinya.  Akhirnya setelah berlari dari satu ke counter lain, kami menemukannya. Kami diterima oleh petugas yang  sigap melayani.  Dia minta kami menuliskan laporan kehilangan.  Segera dia menghubungi rekannya di lapangan dengan walki talki.  Setelah pembicaraan, ternyata kami  harus pulang dulu.   Ketika tiba di depan apartemen, jarak antara bandara dengan apartemen sekitar 30 menit, kami mendapat telpon, bahwa dompet telah ditemukan.  Senang tetapi  masih was was apakah isi dompet utuh atau tidak.

Keesokan harinya kami harus datang ke bandara kembali.  Namun, kami tidak mendapat kesulitan untuk transportasi ke bandara . Dengan menumpang shuttle bus “Skybus”,  bersih dan nyaman serta waktu tempuh yang sangat tepat , 20 menit, kami tiba di bandara.  Setelah bertemu petugas, memverifikasi  paspor suami, petugas segera menyerahkan dompet. Ketika dibuka ternyata semuanya masih utuh.  Kami mengucapkan syukur.

Dari Bandara kami akan kembali ke City  dengan shuttle bus. Setelah  tiba di Central City, kami naik  train d jurusan  menuju ke  Glenferri.  Namun, karena anak saya berpisah dengan kami, kami hanya diberitahukan nomer  dari platform.    Ketika kereta tiba, kami segera masuk dan duduk dengan manisnya.   Tanpa sadar kami seharusnya turun di suatu tempat untuk ganti kereta yang menuju ke Glenferri , kami ternyata  ikut train yang salah sampai pemberhentian terakhir.  Setelah jauh,   kami  baru menyadari jika kami  salah menaiki train.  Terpaksa, kami harus melihat map dari jalur jalur train .   Kami harus cermat melihat dimana kami harus turun dan berganti dengan train.    Pengalamanan yang sangat berharga karena kami harus cermat dan  tahu jalur jalur dari train sesuai dengan perjalanan.
 

Perjalanan kali ini  ke Melbourne tanpa dapat jalan-jalan  ke tempat wisata, tetapi kami sangat merasakan banyak hal yang tak pernah kami alami sebelumnya, nyaris kehilangan, nyaris kesasar., kehilangan waktu yang sangat singkat. Akhirnya, kami boleh mengucapkan syukur perjalanan selamat dan dompet dapat kembali dengan selamat dan utuh.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Tulis:  "When Travelling Gone Wrong" yang diadakan oleh
Ace Hardware Indonesia:  Silahkan Klik :



Senin, 24 Juni 2013

Asyiknya Hidup dengan Musik



                Keheningan malam, hanya kegelapan yang terlihat.  Suara-suara  dentingan musik piano itu melantunkan not-not yang sangat dinamis,  sebentar lambat tetapi diikuti dengan kecepatan nada . Ketenangan jiwa dan hati makin menyatu dengan suara musik itu.  Bervariasi naik, turun nada yang dimainkan.  Jiwa ikut tertarik menaik, melambung mengikutinya. Ketika dia menurun, jiwa pun ikut menukik merasakan kesunyiannya dan kecepatan nada membawanya kepada getar-getar percepatan semangat jiwa.

                Kemampuan dentingan itu membawa seseorang dari dunia luar merasakan betapa musik yang asalnya dari sebuah suara.  Diubah menjadi suara yang berirama dan berhasil sebuah harmoni . Dentingan musik belum dikenal oleh manusia purba.  Yang dikenalnya adalah tulang-tulang kaki hewan buruan,  bambu dan rongga kayu dipukul dan ditiupnya.

                Pra sejarah mengenal suling sebagai alat musik.  Musik mulai berkembang terus  mengikuti perkembangan manusia yang makin modern menciptakan alat musik yang lain selain suling, seperti gitar, piano, alat perkusi lainnya.   Kehangatan musik tidak hanya dinikmati oleh para pemusik sendiri tetapi berbarengan dengan berkembangnya alat musik, terciptalah dan lahirlah pemusik dengan gaya dan genre yang sangat populis.
  
                Awalnya musik yang dikenal sebagai sesuatu yang hanya enak didengar dan dirasakan oleh orang, ternyata musik juga menjadi alat terapi bagi  phisik ,mental , emosional, estetika  .  Para ahli kesehatan telah menemukan musik adalah alat terapis dalam membantu penyembuhan cacat  dan gangguan kejiwaan, meningkatkan konstrasi belajar, mengurangi stres, mendukung latihan fisik dan gangguan komunikasi  interpersonal dan penuaan.

                Musik bagiku sebagai barang langka.  Tidak ada jiwa seni dalam darahku.   Senang menikmatinya , senang mendengarkannya, hanya mengetahui  liriknya sedikit tetapi tak bisa sepenuhnya menyanyikannya.    Tetapi ketika aku ikut dalam suatu seminar berjudul “7 habit” yang sangat terkenal  bukunya oleh Stephen Covey.    Kami dari peserta seminar itu diminta untuk berhenti sejanak untuk tidak mendengarkan  suara apa pun.   Kami harus menutup mata kami.  Kami mendengarkan alunan musik pedesaan yang sangat asri.   Kebetulan seminar kami ini berada di Puncak dimana suasana pun mendukung dengan tema seminar .    Keheningan itu telah membawa suasana hati kami  ke relung-relung kedamaian . Di sana kami menemukan suasana batin yang sangat dalam.  Kami dibawa kepada suasana alam, pencipta dalam kedamaiannya.   Tidak pernah kami merasakan hal yang sangat demikian hebatnya.    
                Keluarga kami tidak mempunyai jiwa musik.  Sejak kecil aku tak pernah menyekolahkan atau memberikan kursus musik kepada anakku.   Tidak ada talenta atau jiwa untuk bermain musik  pada diri anakku.  Anakku selalu menolak untuk ikut kursus musik. Begitu banyak pelajaran lain  yang harus dikuasainya, banyak tugas yang dipelajarinya sering membuatnya stres.  Tanpa bisa berbuat banyak kecuali menghibur dirinya bahwa semua akan berakhir.   Tapi apakah hal itu akan mengobati atau mengurangi stres nya?

                Ternyata  suatu hari aku dikejutkan oleh apa yang dipakai anakku di telinganya.  Suatu alat yang bernama “earphone”.   Selesai belajar atau  sembari istirahat dari belajar, dia berjalan mondar mandiri dengan  “earphone” yang dipasang di telinganya.   Mukanya menjadi cerah, kakinya kadang dihentakan mengikuti  irama dan lantunan lagu /musik yang diperdengarkan.

                Ketika selesai belajar, aku bertanya kepadanya.  “Apakah earphone itu tidak mengganggu telingamu?”.    Dijelaskan oleh anakku, musik membawanya  ke dalam suasana semangat yang membangkitkan.   Dia tak lagi  mengantuk, bosan dan jenuh.   Dari yang mau tidur, jadi bangun kembali , katanya.  Lalu dia akan meneruskan belajarnya kembali.

               Musik bagi kami akan menjadi siraman rohani ketika suasana Natal telah dekat, kami akan memasang lagu-lagu Natal.   Kesyahduan Natal begitu serasa di kalbu kami, ketika mendengar alunannya dan mendengarkan liriknya yang sangat indah.   Kami tak pernah bosan dengan lagu lama itu telah melegenda bagi keluarga kami.

                Sejak saat itu saya mulai sedikit mempelajari musik dan sejarahnya.               
Musik sangat kaya dengan genre.  Genre musik yang adalah pengelompokan musik sesuai dengam kemiripan satu sama lain.  

Berikut adalah genre musik:
·       
           ROCK and Roll

Berkembang di Amerika Serikat pada akhir tahun 1940.
·         BLUES
Diciptakan diberikan nama oleh bentuk musik dalam masyarkat Afrika-Amerika di Deep.
··       HEAVY METAL
Aliran musik berkembang tahun 1970. Power metal genre bersemangat.
·         DEATH METAL
Sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada tahun 1980-an.
·         PUNCK ROK
Salah satu dari cabang genre musik Rock, musik Punck rock ini muncul pada era 1970.
·         DANGDUT
Genre seni musik Indonesia mengandung unsur0unsur musik Hindustan atau India Klasik Melayu
·         R&B
Genre musik populer gangung jazz, gospel, dan blues
·         MUSIK ROK
Genre musik yang populer dan diketahui oleh umum pertengahan tahun 50.
·         POK ROCK
Genre musik perpauduan dari pusik Pop dan rock. Diperkenalkan pertama kali oleh Elton John, Paul McCatherney.
·         JAZZ
Musik berasal dari Amerika Serika pada awal abad 20 dengan akar akar musik Afrika dan Eropa.
·         EUROBEAT
Genre musik asal Eorpa merupakan turunan genrel italo disco disebut eurodisco tahun 1980.
·         MUSIK SOUL
Genre popular berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1950 dan awal 1960an.
·         MUSIK GOSPEL
Genre dicirikan vokal yang dominan.
·         MUSIK POP   (singkatan Populer)
Genre musik  yang memiliki daya tarik yang luas. Biasanya didistribusikan ke khalayaka besar melalui industri bear.
·         MUSIK PUISI
Genre seni dalam seni pertunjukkan yang berasal dari hasil kolborasi antara penyajian puisi dan musik.


Tulisan ini dibuat dalam rangka Lomba Menulis Blog "Musik yang  Asyik".







"Walk" sendiri adalah salah satu single andalan dari album digital "Agnez Mo".


Read More

                Keheningan malam, hanya kegelapan yang terlihat.  Suara-suara  dentingan musik piano itu melantunkan not-not yang sangat dinamis,  sebentar lambat tetapi diikuti dengan kecepatan nada . Ketenangan jiwa dan hati makin menyatu dengan suara musik itu.  Bervariasi naik, turun nada yang dimainkan.  Jiwa ikut tertarik menaik, melambung mengikutinya. Ketika dia menurun, jiwa pun ikut menukik merasakan kesunyiannya dan kecepatan nada membawanya kepada getar-getar percepatan semangat jiwa.

                Kemampuan dentingan itu membawa seseorang dari dunia luar merasakan betapa musik yang asalnya dari sebuah suara.  Diubah menjadi suara yang berirama dan berhasil sebuah harmoni . Dentingan musik belum dikenal oleh manusia purba.  Yang dikenalnya adalah tulang-tulang kaki hewan buruan,  bambu dan rongga kayu dipukul dan ditiupnya.

                Pra sejarah mengenal suling sebagai alat musik.  Musik mulai berkembang terus  mengikuti perkembangan manusia yang makin modern menciptakan alat musik yang lain selain suling, seperti gitar, piano, alat perkusi lainnya.   Kehangatan musik tidak hanya dinikmati oleh para pemusik sendiri tetapi berbarengan dengan berkembangnya alat musik, terciptalah dan lahirlah pemusik dengan gaya dan genre yang sangat populis.
  
                Awalnya musik yang dikenal sebagai sesuatu yang hanya enak didengar dan dirasakan oleh orang, ternyata musik juga menjadi alat terapi bagi  phisik ,mental , emosional, estetika  .  Para ahli kesehatan telah menemukan musik adalah alat terapis dalam membantu penyembuhan cacat  dan gangguan kejiwaan, meningkatkan konstrasi belajar, mengurangi stres, mendukung latihan fisik dan gangguan komunikasi  interpersonal dan penuaan.

                Musik bagiku sebagai barang langka.  Tidak ada jiwa seni dalam darahku.   Senang menikmatinya , senang mendengarkannya, hanya mengetahui  liriknya sedikit tetapi tak bisa sepenuhnya menyanyikannya.    Tetapi ketika aku ikut dalam suatu seminar berjudul “7 habit” yang sangat terkenal  bukunya oleh Stephen Covey.    Kami dari peserta seminar itu diminta untuk berhenti sejanak untuk tidak mendengarkan  suara apa pun.   Kami harus menutup mata kami.  Kami mendengarkan alunan musik pedesaan yang sangat asri.   Kebetulan seminar kami ini berada di Puncak dimana suasana pun mendukung dengan tema seminar .    Keheningan itu telah membawa suasana hati kami  ke relung-relung kedamaian . Di sana kami menemukan suasana batin yang sangat dalam.  Kami dibawa kepada suasana alam, pencipta dalam kedamaiannya.   Tidak pernah kami merasakan hal yang sangat demikian hebatnya.    
                Keluarga kami tidak mempunyai jiwa musik.  Sejak kecil aku tak pernah menyekolahkan atau memberikan kursus musik kepada anakku.   Tidak ada talenta atau jiwa untuk bermain musik  pada diri anakku.  Anakku selalu menolak untuk ikut kursus musik. Begitu banyak pelajaran lain  yang harus dikuasainya, banyak tugas yang dipelajarinya sering membuatnya stres.  Tanpa bisa berbuat banyak kecuali menghibur dirinya bahwa semua akan berakhir.   Tapi apakah hal itu akan mengobati atau mengurangi stres nya?

                Ternyata  suatu hari aku dikejutkan oleh apa yang dipakai anakku di telinganya.  Suatu alat yang bernama “earphone”.   Selesai belajar atau  sembari istirahat dari belajar, dia berjalan mondar mandiri dengan  “earphone” yang dipasang di telinganya.   Mukanya menjadi cerah, kakinya kadang dihentakan mengikuti  irama dan lantunan lagu /musik yang diperdengarkan.

                Ketika selesai belajar, aku bertanya kepadanya.  “Apakah earphone itu tidak mengganggu telingamu?”.    Dijelaskan oleh anakku, musik membawanya  ke dalam suasana semangat yang membangkitkan.   Dia tak lagi  mengantuk, bosan dan jenuh.   Dari yang mau tidur, jadi bangun kembali , katanya.  Lalu dia akan meneruskan belajarnya kembali.

               Musik bagi kami akan menjadi siraman rohani ketika suasana Natal telah dekat, kami akan memasang lagu-lagu Natal.   Kesyahduan Natal begitu serasa di kalbu kami, ketika mendengar alunannya dan mendengarkan liriknya yang sangat indah.   Kami tak pernah bosan dengan lagu lama itu telah melegenda bagi keluarga kami.

                Sejak saat itu saya mulai sedikit mempelajari musik dan sejarahnya.               
Musik sangat kaya dengan genre.  Genre musik yang adalah pengelompokan musik sesuai dengam kemiripan satu sama lain.  

Berikut adalah genre musik:
·       
           ROCK and Roll

Berkembang di Amerika Serikat pada akhir tahun 1940.
·         BLUES
Diciptakan diberikan nama oleh bentuk musik dalam masyarkat Afrika-Amerika di Deep.
··       HEAVY METAL
Aliran musik berkembang tahun 1970. Power metal genre bersemangat.
·         DEATH METAL
Sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada tahun 1980-an.
·         PUNCK ROK
Salah satu dari cabang genre musik Rock, musik Punck rock ini muncul pada era 1970.
·         DANGDUT
Genre seni musik Indonesia mengandung unsur0unsur musik Hindustan atau India Klasik Melayu
·         R&B
Genre musik populer gangung jazz, gospel, dan blues
·         MUSIK ROK
Genre musik yang populer dan diketahui oleh umum pertengahan tahun 50.
·         POK ROCK
Genre musik perpauduan dari pusik Pop dan rock. Diperkenalkan pertama kali oleh Elton John, Paul McCatherney.
·         JAZZ
Musik berasal dari Amerika Serika pada awal abad 20 dengan akar akar musik Afrika dan Eropa.
·         EUROBEAT
Genre musik asal Eorpa merupakan turunan genrel italo disco disebut eurodisco tahun 1980.
·         MUSIK SOUL
Genre popular berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1950 dan awal 1960an.
·         MUSIK GOSPEL
Genre dicirikan vokal yang dominan.
·         MUSIK POP   (singkatan Populer)
Genre musik  yang memiliki daya tarik yang luas. Biasanya didistribusikan ke khalayaka besar melalui industri bear.
·         MUSIK PUISI
Genre seni dalam seni pertunjukkan yang berasal dari hasil kolborasi antara penyajian puisi dan musik.


Tulisan ini dibuat dalam rangka Lomba Menulis Blog "Musik yang  Asyik".







"Walk" sendiri adalah salah satu single andalan dari album digital "Agnez Mo".


Kamis, 06 Juni 2013

REDUPNYA SINAR HILANGNYA KAPTEN BHIRAWA



Take me back into the amrs
I love
Need me like you did
Before touch me
Once again
Remember where there was no one that I believe

                Nada dan alunan suara penyanyi  Celine Delon dari DVD itu menimbulkan rasa rindu yang sangat.  Dua puluh tahun yang lalu di Surabaya,  Sang  Kapten Bhirawa telah membuat detak jantungya sangat berdegup dan  mata, jantung,  hatinya  tak pernah lepas dari kerinduannya untuk selalu bertemu.

                Namun,  keindahan dan kerinduan itu hanyalah tinggal bayang-bayang saja.   Kepercayaan kepada Sang  Kapten Bhirawa  harus kandas.  Kegagahan, kesopanan, kekaguman itu sirna .   Hampir tak dipercayainya  apa yang dilihatnya.  Seorang  polisi telah menangkapnya karena narkoba.    Sikap dan perbuataan selama ini hanya jerat .  Dia ingin memanfaatkan dirinya sebagai bagian dari jaringan narkoba itu.   Ach.....keindahan cinta yang sangat menyakitkan,  menjeratkan hatinya.
              
                Begitu singkat perjumpaan itu.   Kandas di tengah jalan, hanya sebuah suratcinta yang terus dipeluknya.   Sebuah perjalanan hidup yang membuatnya bersinar.  Hidupnya  sangat bersemangat karena sinar itu hampir redup setelah perceraian dengan suaminya yang berselingkuh.   Hanya tinggal sebuah surat cinta yang tak pernah hilang dari hidupnya.

                Kemarin tinggal kenangan sekarang adalah kenyataan.  Itulah yang dihadapinya.  Tak perlu mengharapkan kembalinya sang Kapten Bhirawa.  Kebahagiaan sejenak telah terenggut.  Dia akan terus mencari kembali dimanakah  kebahagiaan  sejati.




Read More

Take me back into the amrs
I love
Need me like you did
Before touch me
Once again
Remember where there was no one that I believe

                Nada dan alunan suara penyanyi  Celine Delon dari DVD itu menimbulkan rasa rindu yang sangat.  Dua puluh tahun yang lalu di Surabaya,  Sang  Kapten Bhirawa telah membuat detak jantungya sangat berdegup dan  mata, jantung,  hatinya  tak pernah lepas dari kerinduannya untuk selalu bertemu.

                Namun,  keindahan dan kerinduan itu hanyalah tinggal bayang-bayang saja.   Kepercayaan kepada Sang  Kapten Bhirawa  harus kandas.  Kegagahan, kesopanan, kekaguman itu sirna .   Hampir tak dipercayainya  apa yang dilihatnya.  Seorang  polisi telah menangkapnya karena narkoba.    Sikap dan perbuataan selama ini hanya jerat .  Dia ingin memanfaatkan dirinya sebagai bagian dari jaringan narkoba itu.   Ach.....keindahan cinta yang sangat menyakitkan,  menjeratkan hatinya.
              
                Begitu singkat perjumpaan itu.   Kandas di tengah jalan, hanya sebuah suratcinta yang terus dipeluknya.   Sebuah perjalanan hidup yang membuatnya bersinar.  Hidupnya  sangat bersemangat karena sinar itu hampir redup setelah perceraian dengan suaminya yang berselingkuh.   Hanya tinggal sebuah surat cinta yang tak pernah hilang dari hidupnya.

                Kemarin tinggal kenangan sekarang adalah kenyataan.  Itulah yang dihadapinya.  Tak perlu mengharapkan kembalinya sang Kapten Bhirawa.  Kebahagiaan sejenak telah terenggut.  Dia akan terus mencari kembali dimanakah  kebahagiaan  sejati.